Senin, 23 Desember 2019 bertempat di Auditorium Fakultas Teknik Universitas Jember sedang berlangsung kuliah tamu perbaikan tanah lunak yang dibawakan oleh narasumber Ir. Wahyu P Kuswanda yang merupakan Direktur PT. Teknindo Geosistem Unggul. Pada kuliah tamu ini dihadiri Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas Jember Bapak Dr. Gusfan Halik, S.T., M.T; Dosen Pembimbing Kerja Praktek Ibu Indra Nurtjahjaningtyas, S.T., M.T dan Bapak Syamsul Arifin, S.T., M.T; dan juga bapak dan ibu dosen lainnya yang tidak dapat disebut satu persatu.
Teknindo Geosistem Unggul sendiri merupakan perusahaan terkemuka di aplikasi geosynthetics dan layanan perbaikan tanah konstruksi teknik sipil dan teknik lingkungan di Indonesia. Dengan komitmen memberikan layanan yang berkualitas dan teknologi dalam berbagai aplikasi Geosynthetics.
Kedatangan Bapak Ir. Wahyu P Kuswanda kali ini untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada peserta kuliah tamu yang hadir terkait metode perbaikan tanah dengan vacuum preloading yang digunakan pada proyek pembangunan kawasan Summarecon Bandung. Selain itu terdapat enam mahasiswa Diploma Tiga 2017 yang memaparkan hasil Kerja Praktek yang telah dilaksanakan selama satu bulan pada proyek Cluster Dayana Summarecon Bandung.
Ir. Wahyu P Kuswanda menyampaikan bahwa metode vacuum sebelumnya telah digunakan pada proyek pembangunan jalan tol Pematang, Sumatera Selatan dan dengan metode tersebut digunakan kembali untuk perbaikan tanah lunak pada Kawasan Summarecon Bandung yang memiliki karakteristik tanah lempung lunak. Dan untuk mengatasi hal yang tidak diinginkan pada proses konstruksi, perlu diadakan perbaikan tanah lunak guna mempercepat proses pemampatan tanah dengan memperpendek jalur drainase air pori pada lapisan tanah lunak sehingga air pori dapat terdispersi secara cepat dan mengurangi resiko terjadi kegagalan konstruksi serta mendapatkan waktu yang relatif lebih cepat.
Pada pemaparan kuliah tamu yang disampaikan oleh Bapak Ir. Wahyu P Kuswanda dijelaskan terdapat dua tipe tanah lunak, yaitu lempung lunak (soft clay) dan gambut (peat). Pada tanah lempung lunak mengandung mineral-mineral lempung dan kadar air yang tinggi. Sedangkan untuk tanah gambut pembentuk utamanya terdiri dari sisa-sisa tumbuhan. Tanah lunak sendiri menempati area > 20 juta hektar atau > 10% dari tanah dataran di Indonesia. Diperlukannya penyelidikan lapangan dan uji tanah di laboratorium terlebih dahulu seperti uji sondir dan uji SPT untuk memutuskan metode dan sistem perbaikan tanah yang akan diterapkan pada lokasi yang akan diperbaiki. Pada Area Summarecon digunakan metode Vacuum Preloading, kinerja vacuum preloading yaitu air pori di dalam tanah dikeluarkan dengan cara dihisap pompa dan proses pengeluarannya dibantu dengan material PVD (Prefabricated Vertical Drain). Pada metode vacuum preloading ini ruang tanah di selimuti geotextile non woven untuk mencegah terbawanya partikel tanah ke dalam aliran air. Diselimuti lagi dengan geomembrane sebagai lapisan kedap udara supaya proses vacuum bekerja secara maksimal. Selanjutnya dengan pemasangan alat instrumen Inclinometer, Settlement Plate, Vacuum Gauge, Vibrating Wire Piezometer dan Observation Wire. Pada tahap terakhir dilakukan monitoring alat tersebut setiap hari untuk mengetahui progress penurunan tanah yang terjadi yang kemudian dilakukan rekap data harian, mingguan dan bulanan yang diharapkan tanah mampu mengalami penurunan yang telah direncanakan pihak owner dan pelaksana.