Pada tanggal 25 November 2019 mahasiswa Diploma tiga Teknik Sipil Universitas Jember melaksanakan Perjalanan kuliah lapangan yang berlangsung selama tiga hari, dimulai dari hari senin tanggal 25 November 2019 sampai hari Rabu 27 November 2019, kuliah lapangan ini dilaksanakan dengan tujuan Pulau Bali yaitu di kota Badung, Bedugul dan Gianyar. Kuliah lapangan ini diikuti oleh 60 mahasiswa dari angkatan 2018 dan angkatan 2019, dengan tujuan proyek Rumah Sakit Umum Badung Mangusada, Kunjungan Rehabilitasi Waduk Muara Nusa Dua, dan Pekerjaan Jalan di Bedugul. Kuliah lapang ini dibimbing dosen Teknik Sipil Universitas Jember yaitu Ibu Indra Nurtjahjaningtyas S.T.,M.T. Peserta kuliah berangkat menuju Bali dari Fakultas Teknik Universitas Jember pada pukul 19.30 WIB. Perjalanan menuju Kota Denpasar memakan waktu sekitar 8 jam .
Kunjungan Pertama PT. Tunas Jaya Sanur
Kunjungan ke PT.Tunas Jaya Sanur yang mengerjakan proyek Rumah Sakit Umum Badung Mangusada dimana terletak di Jl. Raya Kapal Mangupura Mengwi. Proyek ini menghabiskan biaya Rp.232.407.944.482,11 penandatanganan kontrak dimulai 27 November 2018 hingga berakhirnya kontrak tahun 2020. Rumah Sakit Umum Badung Mangusada melakukan pengembangan sebanyak empat gedung. Gedung D dan F yang memiliki 4 lantai termasuk basement. Seperti halnya gedung D akan difungsikan sebagai ruang poli klinik, ruang operasi emergency, ruang ICU, HCU, dan PICU serta ruang rawat inap. Untuk lantai 1 dan 2 di gedung D akan difungsikan sebagai rawat jalan atau poliklinik. Seperti jantung, paru, dan poliklinik lainnya semua ada disana, blok tambahan dari UGD yakni ruang operasi emergency, lantai 3 ruang ICU, HCU, dan PICU, lantai 4 ruang inap kelas 2 dan 1 dengan 64 tempat tidur. Sedangkan, pada gedung F yang akan difungsikan sebagai ruang farmasi, ruang service exelence (untuk tindakan umum yang tidak ditanggung BPJS), dan pelayanan instalasi pelayanan kanker terpadu. Dlengkapi bungker pada dinding-dindingnya yang berfungsi sebagai treatment kanker atau pengobatan operasi mulai stadium awal sampai akhir. terdapat bungker yang terletak pada dinding-dindingnya. Pengecoran bungker dilakukan secara bersamaan karena rawan bocor alat Versha HD/alat nuklir. Kebocoran alat Versha HD ini dapat menimbulkan radiasi. Tebal dinding dimulai 2 sampai 3.5 meter. Gedung G terdapat 3 lantai yang akan dimanfaatkan sebagai tempat pelayanan hemodialisa, laundry, ruang gizi, ruang manajemen, ruang diklat, pada baseman juga ada perbengkelan.Proyek RSUD Mangusada ini melalui proses pengujian kepadatan tanah dengan metode sandcone.
Kunjungan Kedua PT. Waskita Karya
Kunjungan proyek PT. WASKITA KARYA yang berperan sebagai kontraktor dalam rehabilitas pada Waduk Muara Nusa Dua yang terletak di Jl. By Pass Ngurah Rai, Sawung, Badung, Bali. Waduk Muara Nusa Dua Bali ini sudah didirikan sejak tahun1996,yang merupakan muara dari Tukad Badung dengan panjang alur sungai mencapai 19.6 km dengan luas DAS 40.95 km², dengan luas genangan 35 hektare.
Untuk volume tampungan total 770.000 meter kubik sedangkan volume tampungan efektif mencapai 595.000 meter kubik. Biaya anggaran untuk rehabilitas Waduk Muara Nusa Dua Bali ini mencapai Rp. 205.514.565.000 dengan jangka waktu pekerjaan tahun 2017 – 2019. Waduk Muara Nusa Dua Bali memiliki 2 zona. Zona pengendapan memiliki fungsi untuk menyaring sampah dan sedimen di permukan lalu dialirkan ke saluran pengarah, sedangkan zona pemanfaatan sendiri difungsikan PDAM dalam penyaluran air yang dulu mampu menampung hanya 360L kini menjadi 500L. Waduk ini memiliki karakteristik yang unik, yaitu pada pintu air yang terbuat dari karet dilapisi baja dan dilakukan pengerukan untuk mengembalikan kapasitas bendungan. Untuk pondasi, Waduk Muara Dua Nusa Bali ini menggunakan pondasi tiang pancang. Ketinggian muka air normal di waduk tersebut 1,7 m, jika melebihi ketinggian muka air normal maka pintu air akan terbuka otomatis menyalur ke muara menuju ke laut. Serta terdapat Trashreg untuk mengangkut sampah secara otomatis yang akan dioperasikan pada akhir tahun 2019. Rencana waduk ini akan difungsikan sebagai tempat wisata juga.
Kunjungan Ketiga PT. Nindya Karya (SC4)
Kunjungan pada PT. Nindya Karya yang kini berperan penting pada pembangunan di Bedugul, STA 0+480 – STA 1+576 (1.096 m) proyek ini diperkirakan akan selesai pada tanggal 30 Desember 2019. Dalam proyek memiliki nilai kontrak Rp. 116,289,381,000. Untuk pekerjaan jalan ini dibutuhkan pembangunan jalan baru sepanjang 1.096 m, terdiri dari jembatan sepanjang 485 m dan jalan sepanjang 611 m. pada jembatan terbagi menjadi dua, yakni jembatan dengan panjang 198 m dan jembatan panjang 287 m. Untuk jembatan menggunakan pondasi bor pile, berdiameter 1000mm sebanayk 172 titik. Bangunan bawah 4 abutment dengan 11 pilar, dan Bangunan atas dengan PCI Girder bentang 20,6 m sebanyak 10 buah, bentang 30,6 m sebanyak 5 buah dan bentang 40,6 m sebanyak 50 buah. Untuk jalan menggunakan perkerasan dengan lebar 2 x 3,5 m dengan tipe perkerasan Rigid Pavement, dan lebar bahu 2 m. proyek ini menggunakan beton struktur fc’ 30 Mpa. Penyediaan unit Pracetak Gelagar Tipe 1 bentang 40,60 m, Pemasangan unit Pracetak Gelagar Tipe 1 bentang 40,60 m, Baja Tulangan Sirip Bj TS 420B, Penyediaan Tiang Pancang Pratekan diameter 600 mm type A, Pemancangan Tiang Pancang Pratekan diameter 600 mm type A, dan Tiang Bor Beton diameter 1000 mm. Dengan menggunakan jalan eksisting yang lama waktu tempuh 5,25 menit, dibangunnya SC 4 ini mengurangi waktu tempuh menjadi 1,64 menit. Perbaikan geometric jalan yang semula terdapat tiga belas titik tikungan pada jalan eksisting menjadi lima titik tikungan pada jalan baru.Kondisi tanah pada area Bedugul sangat unik, dimana terdapat 3 kontur berbeda. Yaitu tanah, batu butiran dan berbatu. Pada area tersebut tidak langsung menggunakan pondasi tiang pancang. Namun, pada area yang terdapat 3 kontur tersebut disambungkan dengan jalan kemudian dilanjutkan lagi dengan pondasi tiang pancang. Metode yang digunakan dalam pengetesan pemadatan tanah ialah sondir.